Postingan
Postingan Populer
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan.
Kemampuan seseorang untuk dapat bergerak cepat dipengaruhi beberapa faktor. Berkaitan dengan faktor-faktor yang menentukan terhadap kecepatan lari, Pate R., Rotella R. & McClenaghan B. (1993:300) mengemukakan bahwa: Kemampuan dan kecepatan anaerobik ditentukan oleh faktor-faktor berikut :(1) Jenis serabut otot. distribusi serabut otot cepat (FT) dan otot lambat (ST), (2). Koordinasi otot syaraf, (3) Faktor-faktor biomekanika (misal: keterampilan), dan (4) Kekuat- an otot. Kecepatan dipengaruhi oleh kemampuan gerak atlet, kekuatan khusus, daya tahan kekuatan dan teknik. Menurut Bompa (1999:368) faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah : 1. Keturunan (heredity) 2. Waktu reaksi 3. Kemampuan untuk mengatasi tahanan eksternal 4. Teknik 5. Konsentrasi dan semangat 6. Elastisitas otot. Kecepatan lari dipengaruhi oleh fleksibilitas, kekuatan otot, power otot, daya tahan anaerobik, koordinasi gerakan, keterampilan teknik lari dan jenis serat otot yang dim
Unsur pembentuk Power
Power merupakan perpaduan dua unsur komponen kondisi fisik yaitu : 1. kekuatan 2. kecepatan. Kualitas power akan tercermin dari unsur kekuatan dan kecepatan yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan eksplosif dalam waktu yang sesingkat mungkin. Berkaitan dengan power, Sajoto (1995: 17) menyatakan bahwa : “ Daya ledak otot atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usaha yang dikerjakan dalam waktu sependek-pendeknya. Dalam hal ini dinyatakan bahwa daya otot adalah perkalian antara kekuatan dan kecepatan”. Sedangkan menurut Sugiyanto (1999 : 21) mengemukakan bahwa : “Power atau daya ledak eksplosif adalah kualitas yang memungkinkan kerja otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik yang eksplosif power ditentukan kekuatan otot dan kecepatan rangsangan syaraf serta kecepatan kontraksi”. Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya ledak atau power merupakan
Latihan Kebugaran Jasmani (Kekuatan, Kecepatan,Kelenturan dan Daya Tahan )
Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani (Latihan Kekuatan, Kecepatan, Daya Tahan dan Kelenturan) - Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, Anda perlu mengenal beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan. 1. Latihan Kekuatan L atihan kekuatan (strength training) pada umumnya dilakukan dengan pemberian beban, baik beban internal (tubuh sendiri) maupun beban eksternal (peralatan fitness). Strength training adalah penggunaan resistensi kontraksi otot untuk membangun kekuatan, daya tahan anaerobik, serta ukuran otot rangka. Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan saat melakukan program latihan, antara lain sebagai berikut. a. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk berolahraga. Misalnya kaos dan training. Selain itu pakaian harus elastik, tidak menghambat gerakan, serta dapat menyerap keringat. b. Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos
Latihan Kekuatan dan Daya Tahan Anggota Badan Bagian Atas dan otot bawah
Push-up (Telungkup Dorong Angat Beban) Tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot lengan Cara melakukannya sebagai berikut: Tidur telungkap, kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan ujung kaki bertumpu pada lantai. kedua telapak tangan menapak lantai di samping dada, jari-jari menghadap ke depan, siku ditekuk. Angkat badan ke atas sehingga kedua tangan lurus, kepala, badan dan kaki berada dalam satu garis lurus. Badan diturunkan kembali dengan cara menekuk lengan, sementara posisi kepala, badan dan kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai merasa tidak kuat. Latihan ini dilakukan secara bertahap, yaitu 10-15 kali dan 20 kali. Dari tahap ke tahap berikutnya diselingi istirahat kurang lebih 30 detik. Pull-up (Gantung Angkat Tubuh) Tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot lengan. Cara melakukannya sebagai berikut: Sikap awal
Komponen-Komponen Latihan Kecepatan
Latihan dapat efektif jika di dalamnya mengandung komponen-komponen latihan yang diperlukan secara memadai. Komponen-komponen latihan meliputi, volume, intensitas dan densitas. Bompa, T.O. (1990:77) menyatakan bahwa, efisiensi dari suatu kegiatan (latihan) merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh dan jumlah pengulangan (volume); load (beban), dan velocity (kecepatan) (intensitas); serta frekuensi penampilannya (density). 1) Volume Latihan Volume latihan merupakan jumlah kerja yang dilakukan selama satu kali latihan atau selama fase latihan (Bompa, T.O. 1990:77). Sebagai komponen latihan, volume merupakan prasyarat yang sangat penting untuk mendapatkan teknik yang tinggi, taktik dan khususnya pada pencapaian fisik. Bompa, T.O. (1990:77) menjelaskan bahwa, volume latihan melibatkan beberapa bagian secara integral sebagai berikut: (1) Waktu atau jangka waktu yang dipakai dalam latihan, (2) Jarak atau jumlah tegangan yang dapat dilakukan/diang
Prinsip dan Pengelompokan Usia masa Latihan dalam Olahraga
Prinsip spesialisasi dalam latihan. Spesialisasi merupakan bagian penting yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam olahraga. Spesialisasi latihan yang dimaksud adalah bentuk latihan yang spesifik (khusus) untuk cabang olahraga yang mengarah pada perubahan anatomi dan fisiologi sesuai dengan kebutuhan pada cabang olahraga yang ditekuni. Para peneliti dalam olahraga, tertarik ketika tubuh diberi aktivitas fisik dalam keadaan apapun pasti akan menyesuaikan diri dengan beban aktivitas fisik tersebut. Adaptasi seperti itu tidak hanya mengacu pada perubahan fisiologis saja yang merupakan komponen kondisi fisik, melainkan berlaku juga untuk latihan teknik, taktik, dan psikologi. Prinsip latihan spesialisasi bukan sebuah proses unilateral (terfokus pada satu aspek saja) melainkan sesuatu yang kompleks (rumit) berdasar pada pengembangan prinsip multilateral. Pada awal latihan, atlet memulai dari beginner sampai menjadi atlet master yang matang maka harus diper
Latihan Menggunakan Circuit Training
Sudah tentu seorang pemain sepakbola haruslah mempunyai kondisi fisik yang bagus. Oleh karenanya pemain sepakbola harus rajin dan rutin berlatih. Agar kemampuan nya selalu dalam keadaan prima. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani pemain dipengaruhi oleh beberapa komponen kondisi fisik meliputi : kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan serta ketepatan. Salah satu komponen Circuit training adalah kebugaran jasmani. Oleh karena itu seorang pemain sepakbola pasti sudah pernah melakukan latihan circuit ini. Namun bagi anda yang belum mengenal tentang circuit training tenang saja. Sejarah Circuit Training atau Latihan Sirkuit Circuit training dikembangkan oleh R.E Morgan dan G.T Anderson pada tahun 1953 di University of Leeds di Inggris. Disebut circuit training dikarenakan terdri dari beberapa pos yang disusun dalam suatu putaran. Untuk lebih jelasnya mengenai sejarah circuit training bisa cari di google
Faktor Pendukung Prestasi Olahraga.
Usaha mencapai prestasi merupakan usaha yang multikomplek yang melibatkan banyak faktor baik internal maupun eksternal, kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga, sedangkan kualitas latihan itu sendiri ditopang oleh faktor internal yakni kemampuan atlet (bakat dan motivasi) serta faktor eksternal.(djoko petik irianto, 2002:8) Faktor internal (Atlet) Faktor internal merupakan pedukung utama tercapainya prestasi atlet, sebab faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat yang muncul dari dalam diri atlet itu sendiri, yang meliputi: Bakat : yakni potensi seseorang yang dibawa selak lahir. Motivasi : yakni dorongan meraih prestasi, baik intrinsic maupun ekstrinsik. Sejarah Atletik Metode latihan fisik di ketinggian Meningkatkan VO2Max Pemain Sepakbola Persiapan dan Latihan Pra-Musim Pentingnya Tidur Berkualitas Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan penguat yang berpenga
Manfaat Berendam Air Dingin
Berendam air dingin merupakan salah satu cara paling sederhana untuk membantu proses pemulihan setelah sesi lari panjang. Manfaat dan penjelasan dibalik cold-water immersion (istilah ilmiah dari berendam air dingin) merupakan subjek ulasan yang diteliti oleh Cochrane Collaboration, sebuah organisasi nirlaba beranggotakan ilmuwan dan dokter yang mendukung pengobatan dengan bukti ilmiah. Pada tahun 2012, Cochrane Collaboration menerbitkan hasil pemeriksaann ya yang diambil dari 17 studi mengenai berendam air dingin. Meskipun Ulasan Cochrane mengkritik minimnya ukuran kualitas studi-studi ini dari segi medis, Cochrane tetap menemukan bukti bahwa cold-water immersion setelah latihan intens dapat mengurangi rasa pegal dalam beberapa hari kedepan. Studi-studi ini juga menemukan hasil bahwa berendam air dingin mengurangi penurunan performa yang biasanya terjadi setelah menyelesaikan latihan intens. Namun, ulasan ini mencatat bahwa mekanisme tenta
Metode Latihan Fisik
Latihan sirkuit ( circuit training ) Morgan dan Adamson (1959) menciptakan metode kesegaran jasmani dan latihan yang terbukti berhasil dalam beberapa masa. Karena pos-pos dari program latihan di susun dalam suatu putaran, metode ini disebut latihan sirkuit. Latihan sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan, daya tahan. Perencanaan latihan sirkuit diawalai dengan menentukan tujuan latihan dilanjutkan memilih dan menentukan butir-butir latihan untuk menentukan intensitas latihan. Selanjutnya menyusun urutan butir-butir latihan dalam sirkuit untuk menghindari pembrian latihan latihan pada bagian yang sama secara berurutan. Bompa (1994) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut ini: Sirkuit pendek terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12 latihan. Total lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya