Sudah tentu seorang
pemain sepakbola haruslah mempunyai kondisi fisik yang bagus. Oleh karenanya
pemain sepakbola harus rajin dan rutin berlatih. Agar kemampuan nya selalu dalam
keadaan prima. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani pemain dipengaruhi oleh
beberapa komponen kondisi fisik meliputi :
kekuatan, daya tahan,
daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan serta
ketepatan.
Salah satu komponen Circuit training adalah kebugaran
jasmani. Oleh karena itu seorang pemain sepakbola pasti sudah pernah melakukan
latihan circuit ini. Namun bagi anda
yang belum mengenal tentang circuit training tenang saja.
Sejarah Circuit
Training atau Latihan Sirkuit
Definisi atau Pengertian Circuit
Training
Menurut Sarwono
(2007:111), latihan sirkuit merupakan bentuk latihan yang terdiri atas
rangkaian latihan berurutan, dirancang untuk mengembangkan kebugaran fisik dan
ketrampilan yang berhubungan dengan oleharaga tertentu. Materi latihan sirkuit
terdiri atas 4 rgam gerakan : zig-zag,
squat thrust, down the line drill, jingle, jingle lateral spin, dot wave drill serta shuttle run.
Menurut M. Sajoto
(1995:83), latihan sirkuit adalah program latihan terdiri dari beberapa
stasiiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah
ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai bila seorang atlet telah
menyelesaikan latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan.
Jadi bisa dikatakan
latihan sirkuit (circuit training) adalah program latihan yang terdiri dari
beberapa pos/stasiun, yang disusun untuk satu putaran latihan dimana tiap
pos/stasiun mempunyai gerakan/jenis latihan sendiri.
Bagaimana Cara Melakukan Circuit
Training?
Sebelum melakukan
circuit training terlebih dahulu harus dipersiapkan alat-alat yang akan
digunakan. Selain itu sebelum dimulai setiap atlet/pemain disuruh uuntuk
melakukan terlebih dahuluu. Ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan/lupa
bentuk gerakan di tiap pos (tiap pos beda gerakan).
Cara melakukan circuit training atau latihan sirkuit yaitu :
Dalam suatu daerah
atau are tertentu disediakan beberapa pos/stasiun. Semisal dalam area 20 x 20
meter diberikan 12 pos. Distiap pos, atlet/pemain wajib melakukan bentuk
latihan yang sudah ditentukan. Biasanya circuit
training digunakan untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, kelincahan,
kecepatan dan lain-lain tergantung tujuannya.
Tiap pos diberikan
waktu 30 detik. Jadi atlet/pemain melakukan gerakan latihan ditiap pos selama
30 detik, setelah itu ganti ke pos berikutnya sampai pos terkhir. Intervl pos
30’ - 45’ (istirahat aktif). Istirahat lama diberikan diakhir pos. Maksudnya
setelah atlet/pemain melakukan semua gerakan di tiap pos diberikan waktu
istirahat 3 menit (misal), setelah itu melakukan lagi dari pos pertama sampai
pos terkahir. Tergantung ingin berapa kali pengulangan.
Contoh gerakan-gerakan circuit training :
Pos 1 melakukan skipping selama 30 detik
Pos 2 melakukan sit up selama 30 detik
Pos 3 melakukan push up selama 30 detik
Pos 4 melakukan sprint shuttle run (lari hilir muudik)
selama 30 detik
Pos 5 melakukan
zig-zag selama 30 detik
Pos 6 melakukan lompak
katak 30 detik
Pos 7 melakukan geser
kesamping dengan kecepatan selama 30 detik
Pos 8 melakukan lompat
zebra (langkah kaki panjang) selama 30 detik
Pos 9 melakukan squat jump selama 30 detik
Pos 10 melakukan sprint kedepan dan mundur dengan
kecepatan selama 30 detik
Pos 11 melompati cone dengan satu kaki bergantian selama
30 detik
Pos 12 jogging mengelilingi area latihan selama
30 detik