Mengatasi Cedera Otot, Tendon dan
Ligamen Dengan Metode R.I.C.E. Seperti biasa postingan kali ini masih terkait
dengan olahraga, akan tetapi materinya mengenai efek dari melakukan olahraga
yang menyebabkan otot cedera. Kategori cedera bisa dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu cedera berdasarkan proses, penyebab, bagian tubuh, dan intensitas.
Ada juga cedera olahraga berdasarkan jenis cederanya yang dibagi menjadi 3
bagian yaitu cedera pada jaringan lunak, persendian dan cuaca.
Yang biasa kita alami mungkin cedera
pada jaringan lunak seperti pada otot, tendon dan ligamen. Baik karena benturan
atau akibat dari pengulangan yang terus menerus. Cedera pada otot dan tendon
disebut juga dengan strain akibat dari over stressing atau over use, biasanya
terjadi ketika melakukan olahraga dengan gerakan-gerakan yang eksplosif (kuat
dan cepat seketika) dan pengulangan gerakan yang sering dilakukan. Sedangkan
cedera pada ligamen disebut juga dengan sprain akibat dari peregangan yang
berlebihan, biasanya terjadi ketika pemanasan dengan melakukan peregangan yang
berlebihan dan gerakan-gerakan seketika seperti pada strain.
Cara mengatasi cedera tersebut
adalah menggunakan terapi dingin, bukan memakai terapi hangat. Terapi dingin
dengan es batu bisa membuat pembuluh darah yang pecah mengecil atau disebut
juga vasokontriksi, sedangkan terapi hangat akan membuat pembuluh darah yang
pecah membesar sehingga menyebabkan pembengkakan yang luar biasa. Mekanisme
tubuh tersebut yang kita gunakan untuk mempercepat penyembuhan cedera pada
otot, tendon dan ligamen, karena setiap cedera pada otot akan melibatkan
pecahnya pembuluh darah kapiler.
Berikut ini terapi cedera
menggunakan R.I.C.E (Rest, Ice, Compression dan Elevation)
Teknik R.I.C.E pada Cedera Otot
Pada saat terjadi cedera pada otot,
tendon dan ligamen maka lakukan terapi dingin yang disebut R.I.C.E (Rest, Ice,
Compression dan Elevation)
1. Rest
Jika terjadi cedera pada otot,
tendon dan ligamen, segeralah istirhat dari berbagai macam aktifitas supaya
tidak membuat cedera tersebut menjadi lebih parah. Dengan istirahat maka otot,
tendon dan ligamen terhindar dari gerakan-gerakan yang membuat pembuluh darah
kapiler yang pecah mengeluarkan banyak darah.
2. Ice
Setelah melakukan istirahat, ambil
es batu dan balut oleh handuk kecil atau bisa juga memakai icepack (kantong
khusus terbuat dari bahan karet) kemudian tempelkan pada bagian otot
yang cedera.
3. Compression
Setelah ditempel es kemudian dibalut
tekan es yang sudah ditempelkan tadi oleh bandage atau pembalut khusus untuk
cedera. Jangan lupa dibalutnya dengan sedikit tekan supaya terasa ke bagian
otot, tendon dan ligamen dalam yang cedera. Tahan balutan tersebut kurang lebih
5 menit sampai 10 menit.
4. Elevation
Setelah dibalut dan ditekan maka
bagian otot, tendon dan ligamen yang cedera ditinggikan lebih tinggi dari
jantung. Supaya memperlancar pembuluh darah vena (balik) yang mengalirkan darah
dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga bisa mempercepat pembuangan
sisa-sisa benturan dan kotoran dari pecahnya pembuluh darah kapiler.
Terapi R.I.C.E ini dilakukan pada saat 24 jam pertama setelah terjadinya cedera
pada otot, tendon dan ligamen. Lakukan penempelan dan pembalutan es tiap 5
menit sampai 10 menit sekali kemudian lepas lagi tunggu 5 menit, kemudian
ditempel dan dibalut lagi oleh es. Siklus tersebut dilakukan selama 24 jam.