Usaha mencapai prestasi merupakan
usaha yang multikomplek yang melibatkan banyak faktor baik internal maupun eksternal,
kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga,
sedangkan kualitas latihan itu sendiri ditopang oleh faktor internal yakni
kemampuan atlet (bakat dan motivasi) serta faktor eksternal.(djoko petik
irianto, 2002:8)
Faktor
internal (Atlet)
Faktor internal merupakan pedukung
utama tercapainya prestasi atlet, sebab faktor ini memberikan dorongan yang
lebih stabil dan kuat yang muncul dari dalam diri atlet itu sendiri, yang
meliputi:
- Bakat : yakni potensi seseorang yang dibawa selak
lahir.
- Motivasi : yakni dorongan meraih prestasi, baik
intrinsic maupun ekstrinsik.
Faktor
eksternal
Faktor eksternal merupakan penguat
yang berpengaruh terhadap kualitas latihan yang selanjutnya akan mempengaruhi
prestasi. Faktor tersebut meliputi :
Pelatih
Kemampuan baik yang berupa
pengetahuan, ketrampilan cabang olahraga maupun cara melitih yang efektif
mutlak untuk dikuasai setiap pelatih. Pelatih merupakan model yang menjadi
contoh dan panutan bagi anak didiknya terutama atlet-atlet yunior atau pemula,
sehingga segala sesuatu yang dilakukan selalu menjadi sorotan atlet dan
masyarakat pada umunya. Oleh sebab itu seorang pelatih ditutut untuk dapat
bersikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma- norma yang ada di
masyarakat (rubianto hadi,2007:12)
Keberhasilan pembinaan atlet akan sangat ditentukan hasil interaksi antara
pelatih dan atlet yang dibina, sehubungan itu seorang pelatih harus memahami
sifat-sifat kepribadian atletnya, disamping itu tiap pelatih juga harus
memahami sifat-sifat pribadinya sendiri, agar dapat menyesuaikan pada waktu
berinteraksi dengan atlet yang memiliki sifat “intravert“, sifat tertutup dan
pemalu. Memerlukan perlakuan yang berbeda daripada atlet yang memiliki sifat
“ekstravert“, sifat terbuka dan senang bergaul dengan orang lain.
Pelatih harus memahami cara-cara ynag tepat untuk menimbulkan motivasi atlet,
sehingga akhirnya dengan kemauan sendiri atlet berusaha mencapai target yang
telah ditetapkan, untuk mencapai prestasi lebih tinggi, memenangkan
pertandingan atau memecahkan rekor sendiri. (Sudibyo setyobroto, 1992: 19)
Organisasi
Dari tingkat pembinaan yang umum
(pemasalan) sampai yang paling khusus (pembiaan prestasi) perlu dirancang
pembinaan yang sesuai dengan pola piramida pembinaan olahraga yang dianut dan disepakati
sebagai metode yang paling efektif untuk peningkatan prestasi olahraga
indonesia secara menyeluruh.
Keberadaan organisasi sebenarnya setua sejarah peradaban manusia di muka bumi.
Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasi tujuan bersama.
Hamdan Mansoer (1989 : 1) Organisasi yaitu suatu kesatuan yang mempunyai
struktur kerja yang sistematis. Setiap organisasi baik pemerintah maupun
organisasi swasta tentu berdasarkan rencana-rencana yang ada. Sebagaimana
diketahui bahwa organisasi merupakan suatu wadah bagi terlaksananya kegiatan
dalam rangka mencapai tujuan.
Ada tiga ciri organisasi yaitu :
(1) organisasi harus mempunyai tujuan khusus yang hendak dicapai,
(2) organisasi terdiri atas susunan sekelompok orang dan pekerjaan,
(3) organisasi mengembangkan suatu struktur yang dirancang sedemikian rupa
sehinnga
jelas batas-batas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh setiap
peserta organisasi
dalam mereka bertingkah laku, berbuat dan melakukan
pekerjaan.
Kegiatan olahraga termasuk juga pendidikan jasmani yang mengandung misi untuk
mencapian tujuan pendidikan, memerlukan manajemen yang baik. Organisasi
olahraga, lebih-lebih pendidikan jasmani dihadapkan dengan kekurangan yang
kronis, lemahnya dukungan, kecilnya dana yang disediakan dan kesulitan lain
untuk menumbuhkan programnya.
Maka kemampuan menejerial sangat dibutuhkan yang intinya adalah pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen (Rusli Lutan,2000:8-9)
Manajemen
Dalam pencapaian tujuan suatu
organisasi suatu olahraga pasti tidak lepas dengan adanya istilah manajemen
dalam olahraga. Manajemen dalam hal ini dapat didefisinikan sebagai proses yang
berkenaan dengan pengarahan dan pennggerakan satu kelompok orang yang melakukan
kegiatan mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah pemanfaatan sumber daya
secara efisien. Manajemen yang baik, efisien dan efektif diharapkan pula oleh
masyarakat tidak hanya terjadi dalam organisasi perusahaan, tetapi dalam
organisasi pemerintah dan social yang bersifat tidak mencari laba ( Mansoer,
1989:5). Eferktif berarti pencapaian tujuan dan pengunaan peralatan yang tepat,
efisien adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Dengan kata lain dapat
disebutkan bahwa manajemen penting sekali untuk semua bidang yang berkenaan
dalam organisasi dalam bidang apapun, yang berorientasi pada keuntungan maupun
bersifat pada pelayanan.
Manajemen
olahraga
Manajemen olahraga menunjukan
peranan penting dalam pengelolaan kegiatan penddikan jasmani dan olahraga.
Dalam pembinan olahraga pada umumnya memerlukan kemampuan menejerial guna
mencapai tujuan tercapainya pembinaan olahraga tersebut. Dalam pengertian
sempit, pembinaannya harus terlaksana berdasarkan perencanaan yang terbagi-bagi
menjadi perencanan jangka panjang, menengah dan pendek. Dalam pengertian luas,
manajemen dibutuhkan untuk mengintegrasi berbagai aspek, tidak hanya
kepentingan teknik dan taktik saja tetapi juga aspek ekonomi dan komunikasi
(Rusli Lutan,2000:13)
Harsuki (2003:117), menyebutkan bahwa “ manajemen olahraga adalah perpaduan
antara ilmu manajemen dan ilmu olahraga”. Istilah manajemen diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
dengan melalui kegiatan orang lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen olahraga adalah pendapat E. Burke
yang dikutip oleh Argasasmita yang menyatakan bahwa nilai suatu organisasi
adalah tergantung dari orang-orang yang mengatur dan menyusunnya. Organisasi
yang menganggap remeh sumber daya manusianya maka organisasi tersebut tidak
akan mendapat hasil yang terbaik (Harzuki, 2003:166)
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa untuk mencapai tujuan yang
diharapakan dari suatu organisasi, maka peran sumber daya manusia yang terlibat
dalam pengelolaan sangat penting. Unsur–unsur tersebut harus bersatu dalam
suatu system, bahu membahu bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Sarana
dan prasarana
Sarana dan prasarana atau fasilitas
merupakan hal yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi olahraga. Kemajuan atau
perbaikan dan penambahan jumlah fasilitas yang ada akan menunjang suatu
kemajuan prestasi dan paling tidak dengan fasilitas yang memadai akan
meningkatkan prestasi.
Fasilitas dapat pula diartikan kemudahan dalam melaksanakan proses melatih yang
meliputi peralatan dan perlengkapan tempat latihan. Dengan demikian fasilitas
sangat dibutuhkan karena merupakan sesuatu yang dipakai untuk memperoleh atau
memperlancar jalannya kegiatan dalam pencapaian peningkatan prestasi.
Dana
Untuk menunjang kegiatan pembinaan
prestasi diperlukan adanya dukungan baik sarana dan prasarana maupun dana dalam
hal ini adalah sebagai bentuk dari proses berjalanya kegiatan pembinaan. Dengan
demikian tanpa adanya dukungan dana maka pembinaan tidak akan tercapai.
Dukungan tersebut sangat erat kaitannya agar dapat diwujudkan program terpadu
guna mendukung seluruh kegatan olahraga sehingga prstasi yang maksimal akan
dapat tercapai. Untuk pembinaan olahraga diperlukan pendanaan yang tidak
sedikit oleh karena sistem pembinaan ini akan mencakup dan melibatkan seluruh
sistem dan jajaran yang ada di Indonesia.
Hasil
riset
Temuan ilmu-ilmu terbaru biasanya
melalui kegiatan riset, demikian halnya ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
metodologi latihan. Untuk itu pelatih maupun olaharagawan ditutut untuk
memiliki kemampuan untuk membaca dan menerapkan hasil-hasil riset dalam proses
melatih.
Hasil-hasil riset tersebut dapat diketemukan pada buku-buku referensi,jurnal
maupun internet.
Pertandingan
Pertandingan
atau kompetisi merupakan muara dari pembinaan prestasi, dengan kompetisi dapat
dipergunakan sarana mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan
bertanding olahragawannya.