BINARAGA adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi ototintensif.
Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot.
Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau
binaragawati (wanita). Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh
sekaligus menjaga kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam
berbagai kontes atau sebagai salah satu cabang olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional atau Sea Games.
Dalam kompetisi binaraga, para binaragawan memamerkan otot tubuh
mereka dihadapan dewan juri yang menilai penampilan fisik mereka. Dewan
juri ini akan memberikan nilai berdasarkan kriteria tertentu; seperti
massa otot, simetri tubuh, definisi otot, serta penampilan yang mencakup
koreografi, musik, dan tema. Otot tubuh ditonjolkan melalui serangkaian
proses yang disebut “cutting phase”; serangkaian kombinasi dari
pengurangan kadar lemak tubuh,
penggelapan warna kulit (dilakukan dengan berjemur di bawah sinar
matahari), pembaluran minyak pada tubuh, ditambah efek penyinaran
panggung yang akan membantu dewan juri untuk melihat definisi otot
secara lebih jelas.
Status Gizi Atlet Binaraga
Berat badan atlet binaraga mengalami penurunan menjelang
pertandingan. Penurunan berat badan terjadi pada beberapa atlet dengan
penurunan sekitar 1-2 kg. Beberapa atlet binaraga mengalami penurunan
IMT tetapi Tinggi badan dan RLPP atlet binaraga tidak mengalami
perubahan. Persen lemak tubuh dan air atlet binaraga mengalami penurunan
menjelang pertandingan.
Kesesuaian Diet dengan Kecukupan Gizi Atlet Binaraga
Diet atau pengaturan makan menjelang kompetisi adalah bagian tersulit
dari persiapan kompetisi binaraga. Latihan dpat berlangsung selama 1
atau 2 jam tetapi diet merupakan kegiatan 24 jam penuh. Atlet harus
memiliki tekad yang kuat untuk sukses. Makanan berkualitas, bubuk
protein, dan suplemen haruslah dipersiapkan dengan benar. Tujuan utama
dari diet menjelang kompetisi adalah mengurangi jumlah lemak
sebanyak-banyaknya dan pada saat yang bersamaan menjaga massa otot
secara optimal. Bersiap-siaplah untuk kehilangan sejumlah massa otot di
dalam proses ini. Suplementasi yang benar dapat mengurangi jumlah otot
yang hilang.
Kapan waktu yang tepat memulai diet? Hal ini tergantung pada
komposisi tubuh atlet dan waktu kompetisi yang ingin diikuti. Ukurlah
terlebih dahulu persentase lemak tubuh, banyak binaragawan akan mulai
berlatih 8 – 12 minggu sebelum hari kompetisi, tetapi ada juga
binaragawan yang merasa diet 4 – 6 minggu sudah cukup. Adalah hal
penting untuk mengamati perkembangan harian Atlet. jika atlet tidak
merasa tidak mengalami perkembangan yang cukup cepat dalam proses
penghilangan lemak, maka tambahlah latihan kardio, jika memungkinkan,
lakukan kardio di pagi hari dengan perut kosong. Hal ini akan memaksa
tubuh untuk membakar kalori yang tersimpan. Latihan ini sendiri akan
memiliki hasil yang cukup signifikan. Akan tetapi pola makan tetap
memiliki peranan penting dalam proses cutting, janganlah terlalu
mengandalkan proses cutting pada latihan kardio saja.
Minggu terakhir dari diet adalah bagian dari diet yang paling
penting, pengisian karbohidrat, pengisian lemak, pengisian sodium dan
proses pengurasan adalah trik penting yang harus dipelajari. Semua hal
tersebut ditujukan untuk meningkatkan densitas otot dan vaskularitas
maksimum, hal ini disebut dengan “peaking”, yaitu kondisi dimana otot
mencapai ukuran dan vaskularitas terbesarnya. Kondisi peak hanya
berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Sangatlah penting untuk
mencapai kondisi peak pada saat Anda berkompetisi. Salah perhitungan dan
melewatkan kondisi peak pada saat kompetisi atau terlalu cepat
mendapatkan kondisi peak sebelum bertanding adalah kesalahan fatal.
Mengatasi kegemukan
Latihan Kebugaran Jasmani
Ciri ciri pada orang yang mempunyai jantung lemah
Manfaat Berenang Bagi Kesehatan & Fisik Tubuh
Salah satu contoh dari diet 1 minggu terakhir sebelum bertanding adalah :
Senin & Selasa
- 6 porsi makan, semua porsi makanan mengandung protein dari berbagai
sumber, karbohidrat kompleks sampai jam 2 siang, makanan berprotein
mulai dari jam 2 siang, cobalah makan setiap 2 – 3 jam.
- 1 – 2 galon air tanpa sodium.
- Suplementasi protein dengan 5 gram glutamine 4 kali sehari.
Rabu
- Pola makan sama seperti hari Senin, hanya jumlah karbohidrat yang
dikurangi, sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi tepung,
nasi, gula dan sebagainya, sumber karbohidrat yang baik adalah
sayur-sayuran.
- Konsumsi 2 – 3 galon air tanpa sodium.
- Suplementasi protein, makanan/suplemen yang mengandung potasium tinggi (untuk menghilangkan air) dan glutamine.
Kamis
- Pola makan sama seperti hari Rabu tetapi jumlah sodium harus
dikurangi secara drastis, baca label makanan anda, hampir semua
mengandung sodium. Carilah makanan yang rendah sodium, salah satu contoh
adalah merebus dada ayam dengan air suling dan tidak memakai bumbu yang
mengandung garam.
- Konsumsi 2 galon air tanpa sodium.
- Suplementasi protein, makanan/suplemen yang mengandung potasium tinggi (untuk menghilangkan air) dan glutamine.
Jumat
- Pola makan sama seperti hari Kamis dengan perhatian extra untuk
sodium, usahakan tingkat sodium yang Anda konsumsi sangat rendah.
- Konsumsi air ½ galon dari pagi sampai jam 6 malam, hanya minum sesuap air jika diperlukan mulai dari jam 6 malam.
- Suplementasi protein, makanan/suplemen yg mengandung potasium tinggi (untuk menghilangkan air) dan glutamine.
Sabtu
- Makan makanan dalam porsi kecil saja, tanpa sodium. Banyak peserta
yang mengkonsumsi madu dan selai kacang di belakang panggung untuk
energi instan dan otot yang lebih padat.
- Minum sesuap air jika diperlukan, jangan pernah meneguk air.
Sekarang tubuh Anda akan kehilangan air dalam jumlah yang sangat banyak,
definisi otot dan vaskularitas otot Anda akan sangat tinggi. Jangan
merubah kondisi ini dengan mencoba hal baru.
SUPLEMEN
Suplementasi dibutuhkan untuk persiapan kompetisi, berberapa jenis
suplemen yang patut diperhitungkan untuk persiapan kompetisi adalah:
- Protein
Kebutuhan protein seorang binaragawan jauh melebihi kalangan
umum, Atlet secara rutin harus berlatih dan mengatur pola makan sehingga
keseimbangan gizi yang diperlukan untuk pemulihan dan pertumbuhan harus
dijaga. Protein bubuk membantu untuk mencukupi kebutuhan protein,
kebutuhan protein seorang binaragawan adalah 2 – 4 gram per berat tubuh.
Protein bubuk yang baik adalah protein yang mengandung tingkat
kemurnian yang tinggi, mengandung karbohidrat dan gula dalam jumlah yang
sangat rendah atau tidak mengandung sama sekali, hanya protein bubuk.
Di antara berbagai macam kualitas protein, protein yang terbaik adalah
protein isolate, protein isolate memiliki BV (Biological Value) paling
tinggi diantara berbagai macam protein.
- Pembakar lemak
Pembakar lemak adalah bahan dari alam yang berfungsi untuk
meningkatkan metabolisme dengan cara meningkatkan suhu tubuh
(thermogenesis). Formula termogenik khusus dapat menyempurnakan proses
pembakaran lemak saat berolahraga, meningkatkan energi, stamina dan
menekan nafsu makan.
- L-Glutamine
Glutamine adalah asam amino esensial yang sangat penting bagi para
binaragawan. Sekitar 60% dari asam amino yang ada di otot adalah
glutamine, setelah atlet berlatih keras, kadar glutamine dalam tubuh
menurun sampai dengan 50%, mensuplementasi tubuh dengan glutamine dapat
membantu tubuh mengurangi jumlah otot yang menyusut (katabolik) yang
terjadi karena jaringan lain yang memerlukan glutamine tidak akan
mengambil dari jaringan otot Anda. ketika mempersiapkan diri untuk
kompetisi, glutamine dapat mencegah otot Anda dari proses katabolik.
Istirahat yang Cukup
Meskipun stimulasi terhadap otot muncul saat latihan di sasana
kebugaran, pertumbuhan otot muncul kemudian saat istirahat. Tanpa
istirahat dan tidur yang cukup, otot tidak dapat pulih dan tumbuh dengan
baik. Tidur delapan jam sehari dianjurkan bagi binaragawan, meski
kebutuhan tidur berbeda tiap orang. Sebagai tambahan banyak atlet
binaraga melakukan tidur siang untuk meningkatkan kemampuan tubuh
membangun otot, beberapa bahkan memecah jam tidurnya kedalam beberapa
kali tidur dalam sehari.
DAFTAR PUSTAKA
Rohma Yuanita*, A. K. (2014). Studi Pola Konsumsi Dan Status Gizi
Atlet Binaraga Persatuan Angkat Besi Binaraga Dan Angkat Berat Seluruh
Indonesia (PABBSI) Madiun Jawa Timur Dalam Persiapan Kejuaraan Daerah Di
Madiun Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 2, Nomor 3, 186.
Santoso, D. (2009, Oktober 27). Panduan Binaraga. Dunia Fitnes No.1 Fitnes, Diet, and Health Media in Indonesia, p. posted by DuniaFitnes.com.
Wikipedia. (2016, April 8). Google. Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Binaraga