Ingin tubuh dan tulang tetap kuat? Berapapun usia Anda,
melakukan senam aerobik secara teratur dapat mendatangkan banyak manfaat
dalam menstimulasi perkembangan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Pada
dasarnya semua aktivitas yang menggunakan oksigen untuk membakar kalori
dalam memproduksi energi dan meningkatkan detak jantung bisa disebut
sebagai olahraga aerobik. Namun di Indonesia, aerobik sering
diidentikkan dengan senam. Senam aerobik adalah rangkaian gerakan yang
mengaktifkan otot-otot tubuh. Jika dilakukan secara teratur dan
konsisten, aktivitas ini ternyata mendatangkan banyak manfaat.
Latihan
aerobik atau kardiovaskular adalah bentuk-bentuk aktivitas yang
bertujuan meningkatkan denyut jantung selama durasi tertentu. Aerobik
bermanfaat dalam meningkatkan aliran oksigen ke otot dan jantung. Dengan
makin banyak oksigen yang masuk, tubuh menjadi makin sehat. Begini cara
tubuh merespons gerakan aerobik yang Anda lakukan.
- Aeorobik
membuat Anda lebih mudah untuk bernapas lebih panjang dan dalam sehingga
meningkatkan kadar oksigen dalam darah, otot, dan jantung. Peningkatan
ini akan membuat pembuluh darah melebar dan tubuh lebih mudah untuk mengeluarkan gas buangan, seperti karbondioksida dan asam laktat.
- Jantung akan berdetak lebih cepat sehingga mampu memompa darah ke otot dan kembali ke paru-paru.
- Aeorobik
membuat tubuh Anda melepaskan hormon endorfin yang berperan sebagai
pereda nyeri alami, membuat hati gembira dan meningkatkan mood.
- Menguatkan
otot jantung sehingga meningkatkan pemompaan darah dan mengurangi jeda
denyut jantung atau disebut dengan kondisi aerobik.
- Mengencangkan otot-otot yang mendukung pernapasan dan keluar-masuknya udara dari dan ke jantung.
- Meningkatkan efisiensi sirkulasi darah serta mengurangi tekanan darah.
- Meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Sel ini berperan meningkatkan lalu lintas oksigen.
Jika
dipadukan dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup, aerobik
berpotensi mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan sehari-hari:
- Meningkatkan stamina dan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi risiko sakit, terutama infeksi virus flu dan pilek.
- Menjaga berat tubuh tetap ideal.
- Membuat tubuh tidak mudah lelah.
- Meningkatkan kemampuan otot untuk membakar lemak selama melakukan gerakan.
Jika
dilakukan secara teratur dalam jangka panjang, senam aerobik juga
berperan mengurangi risiko kondisi-kondisi kronis tertentu. Kondisi
pengidap gangguan koroner arteri bisa membaik jika melakukan aerobik
secara teratur. Aerobik mencegah penumpukan pada arteri dengan
meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) dan menekan kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL).
Selain membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula dalam darah,
aerobik membuat risiko Anda terkena penyakit berkurang, terutama
penyakit-penyakit berikut ini: obesitas, diabetes tipe 2, stroke, beberapa tipe kanker, osteoporosis.
Melakukan senam aerobik tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tapi juga untuk kesehatan mental.
Senam aerobik selama 30 menit dan sebanyak tiga kali sepekan terbukti
mengurangi penurunan kemampuan kognitif pada lansia. Selain mengurangi
risiko depresi dan kecemasan dengan membuat pikiran lebih rileks,
aerobik membuat pikiran tetap tajam meski usia bertambah. Lebih jauh,
sebagai hasil dari semua manfaat di atas, mereka yang melakukan
aktivitas ini lebih berpeluang berumur panjang dibandingkan mereka yang
tidak melakukan senam aerobik.
Melakukan Senam Aerobik dengan Tepat
Mana
yang lebih baik: melakukan senam aerobik 30 menit tiap hari atau satu
jam tiga hari sekali? Penelitian menemukan bahwa senam aerobik yang
dilakukan dalam durasi panjang tapi lebih jarang, lebih sedikit
mendatangkan manfaat dibandingkan yang dilakukan dalam waktu lebih
singkat tapi lebih sering. Namun yang terpenting adalah menjadikan
aerobik sebagai bagian dari keseharian dan gaya hidup.
Meski demikian, berolahraga aerobik secara berlebihan ternyata juga berpotensi membawa dampak negatif seperti berikut ini.
- Membuat otot justru tidak terbentuk dengan baik.
- Aerobik dengan intensitas dan frekuensi tinggi dapat menyebabkan cedera.
- Terlalu sering melakukan senam aerobik dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, gangguan tidur, jeda yang lama pada detak jantung.
Dengan
bergabung di pusat kebugaran, latihan Anda akan lebih terarah dengan
bantuan seorang instruktur. Selain itu, banyaknya rekan yang bersemangat
berlatih membuat Anda merasa tidak sendiri dalam mencapai tujuan
kesehatan. Bagi Anda yang tidak memiliki cukup waktu pergi ke pusat
kebugaran, senam aerobik juga dapat juga dilakukan di rumah.
Awalilah
senam dengan pemanasan sekitar enam menit. Melakukan pemanasan atau
peregangan sebelum dan pendinginan sesudah melakukan senam aerobik
berfungsi mengurangi cedera dan meningkatkan kesiapan tubuh melakukan
gerakan.
Berikut ini adalah beberapa rangkaian gerakan senam aerobik yang dapat dilakukan sendiri
1. Lompat roket.
Berdirilah agak bungkuk dengan kedua kaki dibuka sedikit. Tekuk lutut
sedikit. Tempatkan kedua telapak tangan pada paha. Melompatlah dengan
tangan lurus ke
atas, begitu juga dengan meluruskan kaki. Mendaratlah
dengan ringan. Kemudian posisikan
tubuh kembali pada posisi sebelum
lompat. Untuk menambah beban dan tantangan, awali
dengan posisi tubuh
yang lebih membungkuk dan pegang botol minum di tangan, di depan
dada.
Lakukan dua set dengan pengulangan sebanyak 15-25 kali.
2. Lompat bintang.
Berdirilah tegap, kencangkan perut dan luruskan punggung. Kemudian
membungkuklah dengan punggung masih lurus seperti membentuk sudut 45
derajat.
Lengan berada pada kanan kiri lutut. Lompatlah tinggi-tinggi
dengan merentangkan tangan
ke kanan dan kiri dan kaki terbuka lebar.
Mendaratlah dengan ringan dengan posisi kembali
membungkuk dan tangan
berada pada sisi kiri kanan lutut. Lakukan dua rangkaian masing-
masing
dengan 15-25 pengulangan.
Posisi “duduk” tanpa kursi.
Dengan kedua kaki dibuka sejajar bahu, julurkan kedua tangan ke depan
dan rendahkan paha serta bokong hingga mencapai posisi seperti orang
duduk di kursi, dengan posisi paha yang sejajar lantai. Jaga agar
punggung tetap lurus membentuk sudut 45 derajat, kedua tangan lurus ke
depan. Ulangi gerakan-gerakan tersebut sebanyak 15-25 kali.
Burpee dilakukan dengan rangkaian gerakan sebagai berikut:
– Dari posisi berdiri, ambil posisi jongkok dengan kedua tangan memegang lantai.
– Kemudian lemparkan kedua kaki ke belakang dengan kedua tangan tetap di
lantai, hingga membentuk posisi push-up.
– Dengan cepat, kembali ke posisi jongkok tanpa mengubah posisi tangan lalu berdirilah dengan kedua tangan meraih ke atas.
Ulangi gerakan ini sebanyak 15-25 kali.
Setelah
melakukan rangkaian gerakan di atas, ambil setidaknya lima menit
pendinginan untuk membuat tekanan darah dan detak jantung menurun
secara teratur dan bertahap.
Jika Anda sudah lama tidak melakukan
olahraga rutin dan ingin melakukan senam aerobik, mulailah dengan durasi
dan intensitas ringan, seperti melakukan gerakan lima menit di pagi
hari, kemudian 2-3 hari berikutnya meningkat menjadi 10 menit, dan
seterusnya. Namun jika Anda mengidap sakit kronis, sebaiknya
konsultasikan dulu ke dokter sebelum berolahraga. Sebagai contoh, jika
Anda mengidap artritis, Anda perlu menanyakan bagaimana agar tetap dapat
melakukan senam aerobik tanpa melakukan gerakan yang menekan sendi.