Prinsip spesialisasi dalam latihan. Spesialisasi merupakan bagian
penting yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam olahraga.
Spesialisasi latihan yang dimaksud adalah bentuk latihan yang spesifik
(khusus) untuk cabang olahraga yang mengarah pada perubahan anatomi dan
fisiologi sesuai dengan kebutuhan pada cabang olahraga yang ditekuni.
Para peneliti dalam olahraga, tertarik ketika tubuh diberi aktivitas
fisik dalam keadaan apapun pasti akan menyesuaikan diri dengan beban
aktivitas fisik tersebut. Adaptasi seperti itu tidak hanya mengacu pada perubahan fisiologis saja yang merupakan komponen kondisi fisik, melainkan berlaku juga untuk latihan teknik, taktik, dan psikologi.
Prinsip latihan spesialisasi
bukan sebuah proses unilateral (terfokus pada satu aspek saja) melainkan
sesuatu yang kompleks (rumit) berdasar pada pengembangan prinsip
multilateral. Pada awal latihan, atlet memulai dari beginner sampai
menjadi atlet master yang matang maka harus diperhatikan pada program
latihan yang diberikan oleh pelatih adalah total volume latihan dan
porsi latihan spesifik cabang olahraga yang ditingkatkan secara
bertahap.
Spesialisasi latihan adalah latihan yang bersifat lebih spesifik
dari cabang olahraga yang ditekuni untuk mendapatkan efek latihan baik
dari fisik, teknik, taktik dan mental serta melatih sistem saraf pada
tubuh, sehingga semua aspek cabang olahraga yang ditekuni termapping di
jalur sistem saraf. Sehingga efek yang didapat adalah otomatisasi gerak.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam proses spealisasi latihan :
1. Bentuk latihan sesuai dengan karakteristik olahraga
2. Bentuk latihan yang didesain untuk mengembangkan kemampuan bio mator.
Beberapa cabang olahraga seperti lari jarak jauh, hampir 100% dari
keseluruhan volume latihan merujuk pada bentuk latihan sesuai dengan
karakteristik olahraganya. Olahraga lainnya seperti lompat tinggi
diporsikan latihan sesuai karakteristiknya hanya 40% dari volume
latihan. Sedangkan persentase sisanya adalah bentuk latihan yang
dirancang untuk mengembangkan kekuatan tungkai dan power lompatannya
seperti bentuk latihan bounding dan weight training.
Untuk cabang olahraga lainnya bisa menyesuaikan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhannya pada saat pertandingan, yang terpenting
adalah mengacu pada dua hal penting di atas yang harus diperhatikan
ketika memasuki fase spesialisasi latihan. Untuk lebih jelas mengenai
gambaran jenjang usia untuk menerapkan prinsip spesialisasi latihan
silahkan dilihat di bawah ini:
Usia Spesialisasi Cabang Olahraga Berdasarkan Jenjang Usia