Postingan Populer

Faktor Pendukung Prestasi Olahraga.

Latihan Menggunakan Circuit Training

Latihan Kebugaran Jasmani (Kekuatan, Kecepatan,Kelenturan dan Daya Tahan )

Apa itu Zumba?

Hidroterapi,Cara Kerja & Metode Terapi Air

Tubuh yang fleksibel dengan Stretching ( Perenggangan )

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan.

Usaha mencapai kualitas Tidur (Istirahat)

Pengertian Status Gizi

Sistem Energi Gerak pada Manusia




   Setiap bentuk aktivitas yang memerlukan energi (tenaga) disebut sebagai kerja. Kerja yang dilakukan manusia dapat bersifat karya dan kerja yang bersifat olahraga. Energi merupakan prasyarat penting untuk suatu unjuk kerja fisik selama beraktivitas termasuk berlatih dan bertanding dan kedua jenis kerja tersebut memerlukan energi yang sama, yakni energi yang telah tersedia di dalam tubuh manusia. 



Pada dasarnya ada dua jenis sistem energi yang diperlukan dalam setiap aktivitas gerak manusia, yang secara garis besarnya dikelompokan menjadi 2 macam sistem energi yaitu :
(1) sistem energi anaerobik.
(2) sistem energi aerobik


Kedua sistem energi tersebut tidak dapat dipisahkan secara mutlak selama aktivitas kerja otot berlangsung. Sistem energi merupakan serangkaian proses pemenuhan tenaga yang secara terus menerus dan silih berganti. Adapun letak perbedaan di antara kedua sistem energi tersebut adalah pada ada dan tidaknya bantuan oksigen (O2) selama proses pemenuhan kebutuhan energi berlangsung.


Energi yang diubah dari bahan makanan pada sel otot kedalam suatu ikatan energi tinggi yang dikenal dengan Adenosin Triphosphat (ATP) yang tersimpan di dalam sel otot. Seperti namanya, ATP terdiri dari satu molekul adenosin dan tiga molekul phosphate. Energi dibutuhkan untuk kontraksi otot, dibebaskan dengan mengubah ATP bertenaga tinggi ke ADP + P (Adenosin diphospate + phosphate) (Mathews dan Fox, 1971). Ketika satu molekul phosphate dipecah, maka ADP +P dibentuk dari ATP dan energi yang dilepaskan. 


Persediaan ATP dalam sel otot sangat terbatas, walaupun begitu, suplai ATP harus secara berkesinambungan diganti lagi untuk memudahkan aktivitas fisik secara berkelanjutan. Penyediaan ATP dapat diganti melalui ketiga sistem energi, tergantung dari jenis kegiatan yang dilakukan. Ketiga sistem tersebut adalah 
(1) Sistem ATP-PC, 
(2) Sistem asam laktat dan 
(3) Sistem O2 atau oksigen. 

Kedua sistem pertama, mengganti ATP dengan sistem tanpa oksigen dan dikenal dengan sistem anaerobik, sedangkan sistem ketiga menghasilkan ATP malalui bantuan oksigen atau lebih dikenal dengan sistem aerobik


Sistem anaerob selama proses pemenuhan kebutuhan energinya tidak memerlukan bantuan oksigen (O2), namun menggunakan energi yang telah tersimpan di dalam otot. Sebaliknya, sistem energi aerob dalam proses pemenuhan energi untuk bergerak memerlukan bantuan oksigen (O2) yang diperoleh dengan cara menghirup udara yang ada disekitar dan diluar tubuh manusia melalui sistem pernapasan.


Dari dua macam sistem energi gerak tersebut muncul jenis olahraga yang bersifat aerobik dan anaerobik. Olahraga aerobik memiliki karakteristik tersuplainya secara terus menerus oksigen ke dalam tubuh kita selama melakukan olahraga tersebut seperti olahraga senam aerobik, jogging jarak jauh, bersepeda jarak jauh, trialthon, dengan intensitas yang rendah dan konstan. Sedangkan olahraga anaerobik memiliki ciri tidak adanya asupan oksigen yang masuk ke dalam tubuh untuk membentuk ATP selama melakukan olahraga tersebut. Seperti olahraga angkat besi, angkat berat, lari sprint 100m dengan waktu yang singkat dan intensitas tinggi.


Untuk olahraga permainan merupakan gabungan dari dua sistem energi antara aerobik dengan anaerobik. Sebetulnya tidak murni mengarah ke salah satu sistem energi karena tergantung karakteristik atau cara bermainnya, seperti sepak bola, bola basket, bola voli dsb, jika 70% olahraganya dominan anaerobik maka disebut olahraga tersebut sistem energinya dominan anaerobik begitu pula sebaliknya dengan sistem energi aerobik.


http://sportforeducation.blogspot.co.id/