Kita pasti sudah mendengar banyak
tentang makanan untuk meningkatkan daya kerja otak, seperti buah-buahan dan
salmon. Tapi, apakah kita juga tahu makanan apa saja yang bisa membuat otak
berkurang ketajamannya? makanan apa saja yang
menurut dokter, ahli saraf dan psikolog, sebaiknya Anda hindari agar kinerja
otak Anda tetap prima.
Pemanis buatan
"Tahun lalu, sekelompok
peneliti Israel menunjukkan bukti bahwa ketika Anda mengonsumsi pemanis
non-kalori atau pemanis buatan, akan terjadi perubahan bakteri di usus yang
membuka jalan untuk meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Dan jika Anda
menjadi diabetes, risiko Anda menderita penyakit Alzheimer naik hingga
empat kali lipat. Alasannya, diabetes membuat Anda kurang sensitif terhadap
insulin sehingga kadar gula darah yang naik tinggi akan secara dramatis
meningkatkan risiko degenerasi otak.
- David Perlmutter, MD, ahli saraf
dan penulis buku Grain Brain and The Grain Brain Whole Life Plan.
Ikan tinggi merkuri
"Saya tidak ingin mengatakan
bahwa satu jenis makanan pasti buruk. Segala sesuatu silakan dinikmati dalam
jumlah moderat, kecuali yang berhubungan dengan merkuri. Ikan laut besar ada
yang mengandung merkuri seperti salmon dan tuna. Merkuri mempengaruhi seseorang
secara kognitif, terutama mempengaruhi otak kecil, bagian dari otak yang
mengontrol keseimbangan, koordinasi, dan visi. Saya makan tuna tidak lebih dari
sekali seminggu dan ukurannya lebih kecil seperti sushi rolls. "
-Gail Saltz, MD, profesor psikiatri
klinis di New York-Presbyterian Hospital/Weill Cornell School of Medicine
Biskuit siap saji
"Saya menghindari biskuit atau
kerak/pinggiran pizza dan hal semacam itu. Seringkali, lemak trans digunakan
untuk menghasilkan tekstur seperti itu. Saya juga menghindari margarin dan
popcorn dari luar. Meskipun sebagian besar lemak trans telah dilarang atau
dihapus tapi mereka masih bisa menyelinap di makanan-makanan seperti itu.
Asalkan kandungan lemak trans kurang dari 0,5gram perporsi, produsen masih bisa
mengatakan produk mereka bebas lemak trans. Lemak trans masih bisa mengacaukan
otak, menyebabkan peradangan, dan menganggu transmisi saraf.
-Dr. Susan Albers, PsyD, psikolog
klinis di Cleveland Clinic dan penuliNs terlaris versi New York Times.
Minuman manis
"Saya menghindari minuman
bergula karena sistem pengaturan otak tampaknya tidak bisa mengimbangi dengan
benar informasi kalori yang terkandung dalam minuman itu. Neuron di hipotalamus
biasanya mencocokkan asupan kalori dengan energi yang dibakar melalui latihan
pada akurasi lebih dari 99%. Tetapi, studi menunjukkan bahwa minuman manis
tidak mengurangi rasa lapar selayaknya makanan padat dengan jumlah kalori yang sama.
Hal ini mendorong kita untuk mengonsumsi lebih banyak dari yang kita butuhkan.
-Sandra Aamodt, PhD, ahli saraf dan penulis buku Why Diets Make Us Fat.
Makanan olahan
"Menurut pendapat saya, yang
terbaik adalah menghindari makanan olahan/kemasan, termasuk makanan cepat saji
dan soda. Makanan ini sering mengandung lemak trans, yang berbahaya untuk otak
dan jantung. Seringkali juga mengandung gula dalam jumlah tinggi dan bahan
pengawet. Bila dikonsumsi secara teratur, makanan ini akan menggusur makanan yang
sehat yang memberikan nutrisi untuk otak dan kesehatan secara
keseluruhan. Makanan ini juga dapat meningkatkan riisko obesitas dan
peradangan, yang berbahaya bagi otak. "
-Dianna Purvis Jaffin, PhD, direktur
strategi dan program di Center for BrainHealth's Brain Performance Institute di
University of Texas at Dallas